top of page
My Pick:
Check back soon
Once posts are published, you’ll see them here.
Search By Tag:
Stay In The Know:

History

  • Exelia
  • Feb 7, 2017
  • 3 min read

“Perjodohan berakhir pertumpahan darah.”

Perjodohan antara kedua belah pihak orangtua yang sepakat menjodohkan kedua anak mereka demi mempertahankan harta menimbulkan pertentangan dari salah satu calon mempelai yang dijodohkan. Ibunya, menginginkan putrinya menikahi pemuda bangsawan terkaya di kotanya. Sementara sang putri enggan untuk menikahi pemuda itu, dikarenakan sang pemuda terkenal dengan keegoisan, kesombongan serta sikap angkuhnya terhadap rakyat menengah kebawah namun pihak orangtua dari sang pria ingin menjodohkan putranya dengan sang putri, disamping karena materi itu pula karena putranya sudah jatuh cinta pertama kali dengan sang putri ketika bertemu diacara pesta dansa.

Sikap dari keduanya sangat berbeda. Sang putri bersedia menikahi pemuda jika ia bisa mengalahkannya bermain pedang, namun apabila pemuda itu tak bisa mengalahkan keahliannya bermain pedang maka sang putri berhak menolak mentah mentah lamaran dari pemuda itu. Tanggal dan bulan telah dipersiapkan oleh sang putri serta kedua orangtuanya dijadikan saksi pertarungan yang akan diselenggarakan itu. Dan tak lama kemudian tibalah hari yang ditunggu tunggu itu, Sang putri dengan sikap tegak memegang pedang di tangan kanan sementara sang pria dengan sikap canggungnya mengawali pertarungan itu. Hampir sekitar 20 menit pedang yang diayunkan sang pria tak mengenai kulit maupun baju si putri, padahal gerakan kaki juga ayunan dari pedang itu tergolong cepat.

Alhasil pertarungan itu kalah telak, ia berhasil menempatkan pedangnya di titik fatal: leher sang pria, membuat pria itu tak bisa berkutik lagi. Kekalahan itu membawa kesenangan yang teramat sangat bagi sang putri, ia tak akan menikahi pria yang tidak ia cintai. Sementara peristiwa inilah yang menjadikan dendam terselubung bagi sang pria. Diam diam setelah sepekan peristiwa itu terjadi, ia mengirim pembunuh bayaran untuk menghabisi keluarganya, begitupula menghabisi nyawanya juga. Sang pria berasumsi bahwa ia tak ingin ada pria lain selain dirinya yang menikahi wanita itu, maka itulah ia lebih memilih untuk membunuhnya.

“I meet him ”

Ia berhasil menyelamatkan diri, sementara kedua orangtuanya telah dibunuh oleh pembunuh bayaran itu. Mendapati laporan bahwa wanita itu masih hidup, membuat sang pria naik pitam. Ia mengutus lebih banyak orang untuk mencari dan membawa mayat sang gadis. Ia menyewa lebih banyak yakuza dan juga detektif untuk memburu sang gadis. Titik tersulit baginya adalah menyembunyikan diri, ia menyamar dengan menggunakan berbagai nama juga identitas palsu untuk mengelabui orang orang yang mencarinya, hidupnya menjadi serba tidak karuan. Malam hari ia bekerja melalui berjudi pedang: dalam hal ini ia menempatkan dirinya dalam arena pertarungan yang berbahaya hanya untuk mendapatkan lembaran uang kertas penyambung hidupnya. Setiap kali ia memulai pertarungan selalu ia bertaruh skill dan uang, apabila ia berhasil mengalahkan sang lawan maka ia mendapatkan uang, namun apabila ia tidak bisa mengalahkan sang lawan maka ia yang harus membayar nominal uang yang disepakati sebelum pertarungan dilakukan. Namun tak pernah ada yang bisa mengalahkan gadis ini. Pada jaman ini, ia cukup terkenal dan banyak orang yang mengaguminya.

–Akhirnya disuatu malam, Ada seorang pria yang mengajak ia bertarung dengan gratisan. Tentu, gadis itu menolak melakukan pertarungan tersebut. Tapi belum sempat sang gadis meninggalkan ‘’arena” pertarungannya, sang pria menempatkan pedangnya di leher sang gadis sambil berkata “Kau menerima tantanganku atau tidak?” kontan sang gadis berbalik dan langsung menyerang sang pria: suasana telah dibuat ricuh oleh pertarungan mereka berdua. Amat sengit dan lincah dari pihak pria maupun pihak sang wanita, bahkan kala itu ada yang bertaruh habis habisan menentukan juaranya. Berjam jam pertarungan itu tak kunjung pula selesai, membuat sang gadis menjadi tak begitu awas akan ayunan pedang yang ditujukan ‘tuk menggores tubuhnya. Lengah; ia berhasil terjungkal kebelakang yang kemudian disambut oleh pedang sang pria disamping pipi kanannya. Pemuda itu lantas berkata “Dengan ini aku melamarmu sebagai pendamping hidupku!”

Exelia born.

Kesal diawal kekalahannya, namun siapa sangka bila pria yang menikahinya itu adalah pria yang amat bertanggung jawab. Semenjak pernikahan itu mulai tumbuhlah perasaan sang gadis terhadap sang pria secara berangsur hingga keduanya dikaruniai buah hati dalam perut sang gadis. Semenjak ia hamil, segala aktifitas bertarung dan memasak semua dikerjakan oleh pria yang menikahinya. Hidup sederhana dan berkecukupan. Tidak ada kata susah ataupun bosan dalam keluarga yang ia bina bersamanya, Menginjak usia kehamilannya yang mencapai 8 bulan ia sudah tak bisa menahan rasa sakitnya. Entah ataukah terkena virus dari luar ataupun racun dari seseorang membuat kondisi tubuhnya semakin lama semakin kurus, hingga banyak rambutnya yang rontok dan menjadi separuh botak. Walaupun demikian suaminya tetap mencintai dirinya dengan sepenuh hati. Hingga waktunya ia melahirkan, suaminya tetap berada disisinya. Namun cerita horror masa lalunya yang berhasil mengalahkan pria terkaya di desanya kini terulang kembali. Pria itu berhasil menemukannya bersama anggota yakuza ke kediamannya. dan disaat itu suaminya tak bisa menyelamatkan nyawa sang gadis pasalnya ia dihadapkan dengan yakuza dalam kondisi badannya yang sedang sakit. Pria itu lantas membunuh sang gadis. Sementara ia meninggalkan suami gadis itu dalam kondisi sekarat. Hanya bayi berumur 2 bulan itulah yang masih utuh. Kemudian oleh pria pembunuh itu lantas dihanyutkanlah bayi itu ke sebuah sungai, yang kemudian ditemukan oleh seorang pengurus panti. Dan dari situlah ia dibesarkan dan diberi nama exelia.

 
 
 

Comments


© 2017 by T. Proudly created with Wix.com

bottom of page